Menurut
pengertian yang paling umum, kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki
kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau
pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis.
Sebuah
kalimat efektif, harus dapat mengungkapkan maksud penutur/penulis secara tepat
sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula.
Selain itu, kalimat efektif juga harus dapat mewakili pikran penulis/pembaca
secara pas dan jitu sehingga pendengar/pembaca akan memahami pikiran tersebut
dengan mudah, jelas dan lengkap seperti yang dimaksud oleh
penulis/pembicaranya.
Untuk
dapat dikatakan efektif, sebuah kalimat perlu memenuhi enam syarat, yaitu
adanya kesatuan, kepaduan, kepararelan, ketepatan, kehematan, kelogisan.
1. Kesatuan
Yang
dimaksud dengan kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah
kalimat. Artinya, dalam setiap kalimat hanya ada satu maksud utama
penulis/pembicara, dan maksud itu harus dapat dikenali dan dipahami oleh
pembaca/pendengar.
2. Kepaduan
(Koherensi)
Yang
dimaskud dengan koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara
unsur-unsur pembentuk kalimat. Yang termasuk unsur pembentuk kalimat adalah
kata, frasa, klausa, tanda baca dan fungsi sintaksis (S-P-O-Pel-Ket).
3. Kepararelan
Kepararelan
atau kesejajaran adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama
jenis katanya, pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
Misalkan dalam sebuah perincian, jika unsur pertama berbentuk verba, unsur
kedua dan seterusnya juga harus verba. Jika unsur pertama nomina, unsur
berikutnya juga harus nomina.
4. Ketepatan
Yang
dimaksud dengan ketepatan adalah kesesuaian/kecocokan pemakaian unsur-unsur
yang membentuk kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti. Di
antara semua unsur yang berperan dalam pembentukan kalimat, harus diakui bahwa
kata memegang peranan terpenting. Tanpa kata, kalimat tidak akan ada. Akan
tetapi, ada kalanya kita harus memilih dengan akurat satu kata, satu frasa, satu
idiom, satu tanda baca dari sekian pilihan demi terciptanya makna yang paling
tepat.
5. Kehematan
Kehematan
adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Kehematan tidak
berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Penghematan disini mempunyai arti penghematan
terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata
bahasa.
Berikut
ini, terdapat beberapa kriteria yang diperlukan untuk penghematan kalimat.
- Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
- Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
- Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
- Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakan kata-kata yang berbentuk jamak.
6. Kelogisan
Adalah
terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal. Logis dalam hal ini juga
menuntut adanya pola pikir yang sistematis(runtut/terarur dalam penghitungan
angka dan penomoran). Sebuah kalimat yang sudah benar strukturnya, sudah benar
pula pemakaina tanda baca, kata, atau frasanya, dapat menjadi salah jika
maknanya lemah dari segi logika berbahasa.
source and reference :
- Komposisi Bahasa Indonesia
- Bahasa Indonesia SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN