Minggu, 03 November 2013

Kalimat Efektif

Menurut pengertian yang paling umum, kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis.

Sebuah kalimat efektif, harus dapat mengungkapkan maksud penutur/penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Selain itu, kalimat efektif juga harus dapat mewakili pikran penulis/pembaca secara pas dan jitu sehingga pendengar/pembaca akan memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti yang dimaksud oleh penulis/pembicaranya.

Untuk dapat dikatakan efektif, sebuah kalimat perlu memenuhi enam syarat, yaitu adanya kesatuan, kepaduan, kepararelan, ketepatan, kehematan, kelogisan.

1.    Kesatuan
Yang dimaksud dengan kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Artinya, dalam setiap kalimat hanya ada satu maksud utama penulis/pembicara, dan maksud itu harus dapat dikenali dan dipahami oleh pembaca/pendengar.

2.    Kepaduan (Koherensi)
Yang dimaskud dengan koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Yang termasuk unsur pembentuk kalimat adalah kata, frasa, klausa, tanda baca dan fungsi sintaksis (S-P-O-Pel-Ket).

3.    Kepararelan
Kepararelan atau kesejajaran adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama jenis katanya, pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Misalkan dalam sebuah perincian, jika unsur pertama berbentuk verba, unsur kedua dan seterusnya juga harus verba. Jika unsur pertama nomina, unsur berikutnya juga harus nomina.

4.    Ketepatan
Yang dimaksud dengan ketepatan adalah kesesuaian/kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membentuk kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti. Di antara semua unsur yang berperan dalam pembentukan kalimat, harus diakui bahwa kata memegang peranan terpenting. Tanpa kata, kalimat tidak akan ada. Akan tetapi, ada kalanya kita harus memilih dengan akurat satu kata, satu frasa, satu idiom, satu tanda baca dari sekian pilihan demi terciptanya makna yang paling tepat.

5.    Kehematan
Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Penghematan disini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Berikut ini, terdapat beberapa kriteria yang diperlukan untuk penghematan kalimat.
  • Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
  • Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
  • Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
  • Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakan kata-kata yang berbentuk jamak.

6.    Kelogisan

Adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal. Logis dalam hal ini juga menuntut adanya pola pikir yang sistematis(runtut/terarur dalam penghitungan angka dan penomoran). Sebuah kalimat yang sudah benar strukturnya, sudah benar pula pemakaina tanda baca, kata, atau frasanya, dapat menjadi salah jika maknanya lemah dari segi logika berbahasa. 

source and reference :
  • Komposisi Bahasa Indonesia
  • Bahasa Indonesia SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN