Airsoftgun
merupakan replika senjata api berbagai jenis dan model yang dapat menembakan
peluru bernama bb bullet dengan menggunakan tekanan udara. Ukuran peluru
airsoftgun adalah 6mm dengan berbagai jenis bahan seperti plastik, kaca dan
besi/alumunium. Peluru yang paling umum digunakan oleh pengguna dalam sebuah
permainan (skirmish) airsoftgun adalah berbahan plastik. Sedang jenis lain digunakan
untuk kesempatan tertentu dan pada umumnya dilarang digunakan dalam sebuah
kompetisi ataupun ditembakan pada pemain lain.
Bahan
yang digunakan pada airsoftgun pada umumnya adalah plastik abs dan metal,
tergantung pada tipe dan harga airsoftgun itu sendiri. harga airsoftgun metal
jauh lebih mahal dari bahan abs, hal itu dikarenakan bahan metal memiliki
kekuatan tembak yang lebih besar daripada bahan plastic abs. Satuan yang digunakan
untuk kekuatan tembak airsoftgun adalah fps atau feet per second (kaki per detik).
Airsoftgun
memang dapat dikatakan sebagai permainan, namun airsoftgun bukanlah permainan
yang dapat dimainkan disembarang tempat. Airsoftgun pun tidak dapat dijadikan
sebagai alat pertahanan diri. Peredaran airsoftgun di Indonesia masih dibatasi
oleh pemerintah, terutama airsoftgun dengan berbahan metal. Untuk kepemilikan
sebuah airsoftgun, seseorang harus memiliki KTA dan izin dari perbakin. Hal ini
dikarenakan airsoftgun berbahan metal merupakan replika yang sangat mirip dengan
aslinya dari segi bentuk, bobot dan penampilannya sehingga bila tidak diawasi,
airsoftgun tersebut dapat digunakan untuk perbuatan melanggar hukum dan
merugikan baik pecinta airsoftgun maupun masyarakat umum.
Type
dan Jenis Airsoftgun
Airsoftgun memiliki berbagai jenis atau type, yaitu :
1. Spring
Airsoftgun
dengan type spring biasanya berbahan plastic abs atau metal. Type spring memiliki
kekuatan tembak sekitar 150-300 fps bila masih menggunakan standar pabrik dan
berbahan abs. Type spring dengan bahan metal sering dipakai untuk model sniper,
dan memiliki kekuatan tembak yang besar. Sistem airsoftgun dengan type spring adalah
sekali kokang, sekali tembak. Maksudnya adalah, untuk menembakkan 1 bb maka
harus dikokang terlebih dahulu sebanyak 1 kali. Type spring memiliki banyak
peminat karena harganya merupakan yang paling terjangkau untuk type abs, sedang
untuk bahan metal harganya sangat mahal. pemilik pun dapat melakukan perubahan
bentuk sehingga sesuai dengan keinginan pemiliknya (dikenal dengan istilah diy
atau do it yourself).
2. GBB dan
GBBR
GBB (gas
blow back) dan GBBR (gas blow back riffle) adalah jenis airsoftgun yang
menggunakan gas. Gbb merupakan nama yang digunakan untuk model handgun (pistol
tangan) sedang gbbr untuk model senapan. Kedua tipe tersebut biasanya berbahan
metal dan dapat menembakan peluru bb dengan mode semi otomatis. Maksudnya adalah
airsoftgun hanya butuh sekali kokang, lalu peluru bb dapat ditembakan
berkali-kali dengan menarik pelatuk selama gas dan jumlah bb masih tersedia. 1
tarikan pelatuk = 1 peluru yang ditembakkan. Kekuatan tembak untuk jenis ini ada
diatas type spring.
3. LPEG
Airsoftgun
dengan type LPEG (low pressure electric gun) berbahan plastik abs dan ditenagai
oleh baterai. Model tersebut dapat menembakan peluru bb secara otomatis tanpa
perlu mengokangnya. Kekuatan tembak untuk jenis ini hampir sama dengan type
spring.
4. AEG
Airsoftgun
AEG merupakan jenis yang paling mahal diantara type lainnya (bersaing dengan
harga spring metal) bahan yang digunakan adalah metal dan dapat menembakkan
peluru secara otomatis (terus-menerus selama pelatuk ditekan) tanpa perlu dikokang.
Sama seperti type spring metal, type aeg memiliki kekuatan tembak yang paling
tinggi. Meskipun harganya sangat mahal, namun peminat untuk jenis ini cukup
banyak, jenis ini terutama banyak digunakan dalam kompetisi.
Semua
type airsoftgun dapat melakukan upgrade sehingga kekuatan tembak yang dikeluarkan
menjadi lebih besar.
Airsoftgun
merupakan hobi yang cukup banyak diminati oleh masyarakat Indonesia terutama
untuk kaum pria. Meskipun airsoftgun dapat dikatakan sebagai permainan, namun dalam
permainan ini harap diperhatikan peraturan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan
seperti memakai peralatan dengan lengkap (rompi, helm atau pelindung mata), tidak
memperlihatkan kepada umum secara terbuka, mengarahkan kepada orang lain
(kecuali sesama pemain yang memakai peralatan lengkap) dan sebagainya. Untuk airsoftgun
dengan type metal diwajibkan memiliki KTA agar tidak disalahgunakan.