Minggu, 28 April 2013

Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

Dalam keberlangsungan setiap kegiatan berorganisasi, pasti akan menemui sebuah situasi dimana harus dilakukannya sebuah atau lebih suatu pengambilan keputusan.
Menurut para ahli, pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan antara berbagai alternatif (Shull, Delbecq, & Cummings, 1970).

Dalam pengertian pengambilan keputusan tersebut diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan berbagai alternatif yang ada untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu dalam organisasi, diperlukan suatu pengambilan keputusan yang matang agar suatu masalah yang ada dapat diselesaikan dengan baik dan agar tidak menjadi masalah berlarut-larut. Cakupan masalah yang terdapat dalam organisasi tidak hanya berdasarkan konflik yang muncul dari dalam atau luar organisasi tersebut, akan tetapi dapat juga berasal dari keinginan suatu organisasi untuk memajukan organisasi yang dijalankan.


 Jenis Keputusan Organisasi

Jenis keputusan secara umum dibedakan menjadi dua jenis yaitu keputusan strategis yang menentukan kebijakan dan arah organisasi serta keputusan operasional yang menyangkut pengelolaan organisasi sehari-hari.

Selain itu pengambilan keputusan juga dibedakan menjadi keputusan yang diprogramkan (program decision) dan keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed decision). Ada pula pendapat lain yang membagi keputusan menjadi keputusan administratif dan keputusan strategis.


 Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Berikut ini adalah berbagai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan :

1.    Posisi
Posisi dibedakan menjadi letak posisi dan tingkatan posisi dalam pengambilan keputusan. Letak posisi dibedakan menjadi pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer). Sedangkan tingkatan posisi dibedakan menjadi strategis, policy(kebijakan), peraturan, organisasional, operasional, teknis.

2.    Masalah
Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang diharapkan. Dapat dibedakan menjadi : masalah terstruktur dan tidak terstruktur. Selain itu dapat dibedakan juga menjadi masalah rutin dan insidentil.

3.    Situasi
Dapat dibedakan menjadi faktor yang konstan dan tidak konstan.

4.    Kondisi

5.    Tujuan

Selain faktor diatas, pendapat lain mengenai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam organisasi adalah :

1.    Keadaan interen organisasi.
2.    Keadaan ekstern organisasi.
3.    Tersedianya informasi yang diperlukan.
4.    Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan.


 Daftar Pustaka

  • M. Steers, Richard. 1977. Efektivitas Organisasi. Terjemahan oleh Dra. Magdalena Jamin. 1985. Jakarta : Sapdodadi


Source and reference :


Senin, 01 April 2013

Peran Komunikasi dalam Organisasi

Didalam suatu organisasi, peran komunikasi sangatlah penting untuk mendukung segala macam proses yang ada didalam organisasi tersebut.

Dalam Buku  Komunikasi Organisasi, definisi  komunikasi menurut Carl I. Hovland, Janis, and Kelley adalah : “Communication is the process by which an individual transmits stimuly (usually verbal) to modify the behavior of other individuals”. “Dengan kata lain, komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini mereka menganggap komunikasi  sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal”. (Muhammad, 2009 : 2)1 .

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa peran komunikasi dalam organisasi sangat besar peranannya karena merupakan suatu proses yang berperan untuk memberikan pengaruh dari satu orang kepada orang lain, dari satu orang kepada sekelompok orang atau dari sekelompok orang kepada seseorang.

Peran Komunikasi dalam Organisasi erat kaitannya dengan komunikasi orgainasi. Secara spesifik, aktivitas yang dilakukan oleh komunikasi organisasi adalah :

1.    Operasional-internal
2.    Operasional-eksternal
3.    Personal

Komunikasi Organisasi memiliki jaringan dan arus tersendiri. Jaringan komunikasi organisasi dibagi menjadi empat menurut lewis :

1. Keteraturan Jaringan.
2. Temuan-temuan/inovatif jaringan. 
3. Keutuhan integratif/pemeliharaan Jaringan.
4. Jaringan Informatif-instruktif.


Sedangkan arus komunikasi organisasi adalah :

1.   Arus Komunikasi Vertikal. Dibedakan menjadi : dari atas kebawah (Downward Communication) dan dari bawah keatas (Upward Communication).
2.   Arus Komunikasi Horizontal

Taufik Nugraha, “Bab II Tinjauan Pustaka“, http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=138571.

 Daftar pustaka

Source and Reference :