Selasa, 04 Februari 2014

Konvensi Naskah

 Konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah berdasarkan aturan kelaziman yang sudah disepakati. Para akademis di perguruan tinggi cenderung menjadikan kelaziman dan kesepakatan ini aturan baku. Namun, model naskah yang sudah lazim atau berdasarkan konvensi tidak hanya digunakan oleh akademisi di perguruan tinggi. Para professional dalam berbagai bidang disiplin ilmu yang bekerja pada lembaga pemerintahan dan swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri senantiasa menggunakannya.

 Aturan pengetikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi lengkap, bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya merupakan konvensi naskah yang biasanya digunakan.

 Bagian-bagian dalam konvensi naskah dapat dibedakan menjadi :


1. Bagian pelengkap pendahuluan

 Bagian Pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi  menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Yang termasuk kedalam bagian pendahuluan adalah:
  • Judul Pendahuluan
  • Halaman Persembahan
  • Halaman Pengesahan
  • Kata Pengantar
  • Daftar Isi
  • Daftar Gambar
  • Daftar Tabel

2. Isi karangan

 Bagian isi karangan sebenarnya merupakan inti dari karangan atau buku; atau secara singkat
dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri. 

Bagian isi karangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

  • Pendahuluan
 Pendahuluan adalah bab I karangan. Tujuan Utama pendahuluan adalah menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan, dan menunjukan dasar uang sebenarnya dari uraian itu. Keseluruhan isi pendahuluan mengantarkan pembaca kepada materi yang akan dibahas, dianalisis-sintesis, di deskripsi , atau diuraikan dalam bab kedua sampai bab terakhir.

 Yang termasuk kedalam bagian Pendahuluan adalah bagian latar belakang penulisan, tujuan penulisan, ruang lingkup masalah, landasan teori, sumber data penulisan, metode dan teknik penulisan dan yang terakhir adalah sistematika penulisan.

  • Tubuh Karangan
 Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan yang berisi sajian pembahasan masalah. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas (sempurna). Di sinilah terletak segala masalah yang akan dibahas secara sistematis. Untuk dapat mencapai kesempurnaan didalam isi karangan terdapat beberapa unsur yang harus dipenuhi, yaitu adalah ketuntasan materi dan kejelasan uraian/deskripsi

  • Kesimpulan 
 Kesimpulan merupakan bagian terakhir atau penutup dari isi karangan, dan juga merupakan bagian terpenting sebuah karangan ilmiah. Pembaca yang tidak memiliki cukup waktu untuk membaca naskah seutuhnya cenderung akan membaca bagian-bagian penting saja, antara lain kesimpulan. Oleh karena itu, kesimpulan harus disusun sebaik mungkin. Kesimpulan harus dirumuskan dengan tegas sebagai suatu pendapat pengarang atau penulis terhadap masalah yang telah diuraikan. 

 
3. Bagian pelengkap penutup

 Yang termasuk kedalam bagian pelengkap penutup adalah :

  • Daftar pustaka (Bibliografi)
 Setiap karangan ilmiah harus menggunakan data pustaka atau catatan kaki dan dilengkapi dengan daftar bacaan. Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan.

  • Lampiran (Apendix)
 Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki. Bila penulis ingin memasukan suatu bahan informasi secara panjang lebar, atau sesuatu informasi yang baru, maka dapat dimasukkan dalam lampiran ini. Lampiran ini dapat berupa esai, cerita, daftar nama, model analisis, dan lain-lain. Lampiran ini disertakan sebagai bagian dari pembuktian ilmiah. Penyajian dalam bentuk lampiran agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.

  • Indeks
 Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis (urut abjad). Penulisan indeks disertai nomor halaman yang mencantumkan penggunaan istilah tersebut. Indeks berfungsi untuk memudahkan pencarian kata dan penggunaannya dalam pembahasan.

  • Riwayat Hidup Penulis
 Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup merupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang. Daftar riwayat hidup meliputi: nama penulis, tempat tanggal lahir, pendidikan, pengalaman berorganisasi atau pekerjaan, dan karya-karya yang telah dihasilkan oleh penulis.

Source :