Konvensi naskah
adalah penulisan naskah karangan ilmiah berdasarkan aturan kelaziman yang sudah
disepakati. Para akademis di perguruan tinggi cenderung menjadikan kelaziman
dan kesepakatan ini aturan baku. Namun, model naskah yang sudah lazim atau
berdasarkan konvensi tidak hanya digunakan oleh akademisi di perguruan tinggi.
Para professional dalam berbagai bidang disiplin ilmu yang bekerja pada lembaga
pemerintahan dan swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri senantiasa
menggunakannya.
Aturan
pengetikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi lengkap,
bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya merupakan konvensi naskah yang
biasanya digunakan.
Bagian-bagian
dalam konvensi naskah dapat dibedakan menjadi :
1. Bagian pelengkap pendahuluan
Bagian Pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama
sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai
bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang
kelihatan lebih menarik. Yang termasuk kedalam bagian pendahuluan adalah:
- Judul Pendahuluan
- Halaman Persembahan
- Halaman Pengesahan
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Gambar
- Daftar Tabel
2. Isi karangan
Bagian isi karangan sebenarnya merupakan inti dari karangan atau buku; atau secara singkat
dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri.
Bagian isi karangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Pendahuluan adalah bab I karangan. Tujuan Utama pendahuluan adalah menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan, dan menunjukan dasar uang sebenarnya dari uraian itu. Keseluruhan isi pendahuluan mengantarkan pembaca kepada materi yang akan dibahas, dianalisis-sintesis, di deskripsi , atau diuraikan dalam bab kedua sampai bab terakhir.
Yang termasuk
kedalam bagian Pendahuluan adalah bagian latar belakang penulisan, tujuan
penulisan, ruang lingkup masalah, landasan teori, sumber data penulisan, metode
dan teknik penulisan dan yang terakhir adalah sistematika penulisan.
Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan yang berisi sajian pembahasan masalah. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas (sempurna). Di sinilah terletak segala masalah yang akan dibahas secara sistematis. Untuk dapat mencapai kesempurnaan didalam isi karangan terdapat beberapa unsur yang harus dipenuhi, yaitu adalah ketuntasan materi dan kejelasan uraian/deskripsi
Kesimpulan merupakan bagian terakhir atau penutup dari isi karangan, dan juga merupakan bagian terpenting sebuah karangan ilmiah. Pembaca yang tidak memiliki cukup waktu untuk membaca naskah seutuhnya cenderung akan membaca bagian-bagian penting saja, antara lain kesimpulan. Oleh karena itu, kesimpulan harus disusun sebaik mungkin. Kesimpulan harus dirumuskan dengan tegas sebagai suatu pendapat pengarang atau penulis terhadap masalah yang telah diuraikan.
3. Bagian pelengkap penutup
Yang termasuk
kedalam bagian pelengkap penutup adalah :
- Daftar pustaka (Bibliografi)
Setiap karangan ilmiah harus
menggunakan data pustaka atau catatan kaki dan dilengkapi dengan daftar bacaan.
Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan
bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian
karangan.
Lampiran (apendix) merupakan suatu
bagian pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki.
Bila penulis ingin memasukan suatu bahan informasi secara panjang lebar, atau
sesuatu informasi yang baru, maka dapat dimasukkan dalam lampiran ini. Lampiran
ini dapat berupa esai, cerita, daftar nama, model analisis, dan lain-lain.
Lampiran ini disertakan sebagai bagian dari pembuktian ilmiah. Penyajian dalam
bentuk lampiran agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.
Indeks adalah daftar kata atau
istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis (urut abjad).
Penulisan indeks disertai nomor halaman yang mencantumkan penggunaan istilah
tersebut. Indeks berfungsi untuk memudahkan pencarian kata dan penggunaannya
dalam pembahasan.
Buku, skripsi, tesis, disertasi
perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih
lengkap. Daftar riwayat hidup merupakan gambaran kehidupan penulis atau
pengarang. Daftar riwayat hidup meliputi: nama penulis, tempat tanggal lahir,
pendidikan, pengalaman berorganisasi atau pekerjaan, dan karya-karya yang telah
dihasilkan oleh penulis.
Source :