Rabu, 19 Oktober 2011

Faktor-Faktor Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk disuatu daerah tertentu pada waktu yang berbeda dari waktu yang sebelumnya. Ilmu yang mempelajari pertumbuhan penduduk disebut Demografi. Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ’Demos’ adalah rakyat atau penduduk dan ’Grafein’ adalah menulis. Petumbuhan penduduk di suatu wilayah senantiasa bertambah. Sebagai contoh, berikut data jumlah penduduk di Indonesia yang berhasil di himpun:

Catatan : Termasuk Penghuni Tidak Tetap (Tuna Wisma, Pelaut, Rumah Perahu, dan Penduduk Ulang-alik/Ngelaju)
Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000 dan Sensus Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995
*) Angka sementara


Selalu berubahnya jumlah pertumbuhan penduduk di sebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

  1. Kelahiran
Kelahiran dapat dikatakan sebagai faktor pertumbuhan penduduk yang paling tinggi. Bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah dapat dipastikan dengan melihat angka kelahiran di wilayah tersebut.

Angka kelahiran di Indonesia cenderung tinggi. Hal ini disebabkan masih terbatasnya tingkat kesadaran masyarakat Indonesia itu sendiri. Pemerintah telah mengupayakan untuk menekan angka kelahiran di Indonesia dengan melakukan berbagai macam program. Walaupun masih belum mendapatkan hasil maksimal.

  1. Kematian
Faktor lainnya yang merupakan faktor pertumbuhan penduduk adalah kematian. Angka kematian berpengaruh terhadap penurunan jumlah angka pertumbuhan penduduk di suatu wilayah. Berbeda dengan angka kelahiran yang merupakan faktor bertambahnya pertumbuhan penduduk. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa bila kelahiran lebih besar dari pada kematian maka angka pertumbuhan penduduk tinggi, sedangkan bila sebaliknya maka angka pertumbuhan penduduk rendah.

  1. Migrasi
Migrasi disebut juga dengan perpindahan penduduk. Yang dimaksud dengan migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia migrasi dibagi menjadi 2 yaitu Migrasi seumur hidup dan Migrasi risen. Migrasi seumur hidup adalah migrasi dimana tempat tinggal seseorang pada saat pencacahan berbeda dengan tempat lahirnya sedangkan Migrasi risen adalah migrasi dimana tempat tinggal seseorang pada saat pencacahan berbeda dengan tempat tinggalnya 5 tahun yang lalu.

Migrasi memiliki beberapa jenis atau macamnya, yaitu :
  • Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari wilayah berpenduduk padat ke wilayah yang berpenduduk minim atau tidak ada sama sekali
  • Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota
  • Imigrasi,  yaitu perpindahan seseorang dari suatu negara kenegara lain dimana ia bukan merupakan warga negara
  • Emigrasi, yaitu tindakan seseorang untuk meninggalkan negaranya untuk menetap di negara tujuan

Migrasi merupakan faktor pertumbuhan penduduk yang menentukan bertambah atau berkurangnya jumlah pertumbuhan penduduk. Bila migrasi tidak terkontrol maka dapat dipastikan dapat terjadi ketidak seimbangan pertumbuhan penduduk.



Selasa, 04 Oktober 2011

Link Tutorial Qbasic



Qbasic adalah salah satu bahasa pemrograman yang menggunakan bahasa basic, Qbasic sendiri singkatan dari Quick Basic yang merupakan salah satu produk Microsoft Qbasic yang cukup baik untuk belajar dasar pemrograman.

Untuk lebih memahami dalam mempelajari program Qbasic, alangkah baiknya bila kita mengikuti tutorial yang ringkas dan terperinci. Klik disini untuk mendapatkan Tutorial Qbasic

Minggu, 02 Oktober 2011

Manusia Sebagai Makhluk Sosial

  Hierarki manusia

Secara ilmu biologi, manusia terklasifikasikan sebagai “Homo Sapiens” yaitu suatu klasifikasi dalam kelompok primata yang memiliki inteligensi yang luar biasa. Menurut teori Darwin, manusia merupakan hasil dari evolusi kera selama ribuan tahun.

Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki otak dengan volume paling besar diantara makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, tak heran bila manusia memiliki kemampuan berpikir yang sangat besar. Selain kemampuan berpikir, manusia juga memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan melalui percakapan antar manusia lainnya.



 Manusia Sebagai Makhluk sosial
Pada kodratnya, manusia merupakan makhluk social atau bermasyarakat. Selain itu, manusia juga merupakan makhluk hidup yang diberkahi dengan akal pikiran yang dapat terus dikembangkan. Sebagai contoh dari akal pikiran manusia antara lain dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepercayaan dan pola berpikir. Setiap manusia memiliki keunikan tersendiri. Keunikan yang paling khas dari seorang manusia adalah, mereka memiliki kepribadian masing-masing. Kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh faktor genetis dan lingkungan. Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.

Dalam hubungan manusia sebagai makhluk social, manusia saling membutuhkan satu sama lain dalam kehidupannya. Dorongan yang didapat oleh seseorang ketika kecil yang diberikan oleh orang lain, dapat menentukan berbagai bentuk kepribadian seseorang tersebut ketika dewasa. Oleh karena itu dengan sendirinya, manusia menampakan perillaku yang selalu mebutuhkan orang lain.

Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk social, karena diantara sesama manusia ada dorongan atau kebutuhan untuk berinteraksi kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.

Tanpa manusia satu dengan yang lain tidak saling membantu, tentu saja manusia sudah punah. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial karen beberapa alasan, antara lain :

1. Manusia tunduk pada aturan, serta norma-norma yang berlaku didalam masyarakat. 
2. Manusia membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain, karena tanpa interaksi tersebut manusia tidak akan dapat mengembangkan pikirannya.
3. Perilaku manusia membutuhkan penilaian dari orang lain.
4. Potensi yang dimiliki oleh seorang manusia dapat lebih berkembang bila ia hidup bersama ditengah tengah orang lain.