Kamis, 01 November 2012

Organisasi Bagian 2

Setelah sebelumnya dijelaskan mengenai pengertian organisasi pada bagian 1, maka pada bagian ini akan dijelaskan bentuk, struktur dan konflik yang terdapat dalam organisasi. Serta akan disertakan pula contoh organisasi yang ada di lingkungan sekitar.


 Bentuk Organisasi

Menurut pola hubungan kerja, lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, maka bentuk organisasi dapat dibedakan sebagai berikut:


 Bentuk Organisasi Garis

Bentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.

Kebaikannya :
1.   Kesatuan komado terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan.
2.  Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang       yang diajak berkonsultasi masih sedikit.
3.   Rasa solidaritas dianatara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.

Keburukannya :
1.   Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana bila pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan mandek atau hancur.
2.    Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
3.    Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.


 Bentuk Organisasi Fungsional

Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.

Kebaikannya :
1.   Pembidangan tugas-tugas jelas.
2. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
3. Digunakannya tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.

Keburukannya :
1.          Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour    of duty.
2.   Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.


 Bentuk Organisasi Garis dan Staff

Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.


Kebaikannya :
1.    Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas organisasinya,dan kompleksitas susunan organisasinya.
2.    Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf ahli.
3.    Perwujudan “The Right Man in The Right Place” lebih mudah terlaksana.

Keburukannya :
1.    Sesama karyawan dapat terjadi tidak saling mengenal, solidaritas sulit terbangun
2.    Karena susunan organisasinya yang koompleksitas, maka kesulitannya adalah dalam bidang koordinasi antar divisi atau departemen.


 Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff

Bentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.


 Struktur atau Skema Organisasi

Skema atau bagan organisasi adalah suatu lukisan yang dimaksudkan untuk menggambarkan susunan organisasi baik mengenai fungsi, bidang, tingkatan maupun rentang kendalinya.


 Macam-macam Skema Organisasi

Berdasarkan teknik atau cara membuatnya:

1.    Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah
2.    Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan
3.    Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar
4.    Skema Organisasi Lingkaran
5.    Skema Organisasi Gambar

Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya:

1.    Skema Organisasi Fungsional
Menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi yang lain.

2.    Skema Organisasi Jabatan
Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.

3.    Skema Organisasi Nama
Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.

4.    Skema Organisasi Nama dan Jabatan
Menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.

5.   Skema Organisasi Struktur
Menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut.


 Konflik Organisasi

Konflik adalah suatu proses antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya atau membuatnya menjadi tidak berdaya.

Konflik itu sendiri merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat maupun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggota atau antar kelompok masyarakat lainnya, konflik itu akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik yang dapat terkontrol akan menghasilkan integrasi yang baik, namun sebaliknya integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan suatu konflik.


Konflik menurut Robbin

konflik organisasi menurut Robbins (1996) adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh terhadap pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.

Pandangan ini dibagi menjadi 3 bagian menurut Robbin yaitu :

1.  Pandangan tradisional
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus dihindari. Konflik ini suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan diantara orang-orang dan kegagalan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi para karyawan tersebut.

2.  Pandangan kepada hubungan manusia.
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai sesuatu peristiwa yang wajar terjadi didalam suatu kelompok atau organisasi. Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena didalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat. Oleh karena itu, konflik harus dijadikan sebagai suatu hal yang bermanfaat guna mendorong peningkatan kinerja organisasi tersebut.

3.  Pandangan interaksionis.
Pandangan ini menyatakan bahwa mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya suatu konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai dan serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif dan tidak inovatif. Oleh karena itu, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat dan kreatif


 Jenis-Jenis Konflik

1.   Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.

2.   Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan–perbedaan kepribadian.Konflik ini berasal dari adanya konflik antar peranan ( seperti antara manajer dan bawahan ).

3.   Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma – norma kelompok.

4.   Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok atau antar organisasi.

5.   Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga–harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.


 Sumber-Sumber Utama Penyebab Konflik Organisasi

Penyebab terjadinya konflik dalam organisasi, yaitu :

1.    Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan,
2.  Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula,
3.    Perbedaan kepentingan individu atau kelompok,
4.    Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat, dan
5.    Perbedaan pola interaksi yang satu dengan yang lainnya.


 Teknik-Teknik Utama Untuk Memecahkan Konflik Organisasi

Ada beberapa cara untuk menangani konflik yaitu :

1.    Introspeksi diri,
2.    Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat,
3.    Identifikasi sumber konflik,


Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik :

1.    Berkompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-lose solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.

2.    Menghindari Konflik
Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.

3.    Akomodasi
Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut. Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal yang utama di sini

4.    Kompromi
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama.

Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution).

5.    Berkolaborasi
Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja sama. Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadai hal yang harus kita pertimbangkan.


 Contoh Organisasi di Lingkungan Sekitar

Di lingkungan sekitar tempat tinggal saya terdapat sebuah organisasi yang berbentuk koperasi simpan pinjam. Organisasi simpan pinjam ini merupakan organisasi yang kecil karena anggotanya hanya terdiri dari warga dalam suatu rukun tetangga. Didalam organisasi tersebut hanya terdiri dari penanggung jawab, ketua organisasi dan anggota. Penanggung jawab didalam organisasi adalah ketua rukun tetangga yang sedang menjabat, ketua organisasinya merupakan orang yang dipilih berdasarkan kesepakatan antara anggota dan disahkan oleh penanggung jawab organisasi. Sedangkan  anggotanya merupakan orang yang tinggal di lingkungan rukun tetangga no. 10 dan menyatakan diri ikut serta dalam organisasi. Sama seperti organisasi koperasi pada umumnya, tujuan organisasi tersebut adalah untuk mensejahterakan para anggotanya.

Organisasi ini merupakan termasuk kedalam organisasi niaga. Bentuk organisasi nya adalah organisasi baris, karena setiap anggota memiliki rasa kekeluargaan yang cukup dekat. Oleh karena itu, walaupun organisasi ini merupakan organisasi niaga bukan berarti organisasi ini hanya mencari keuntungan semata (lihat pengertian organisasi niaga di Bagian 1) namun juga bertujuan untuk mendekatkan rasa persaudaraan diantara sesama anggotanya. skema organisasi ini merupakan skema organisasi tegak lurus dari atas kebawah, dimana urutan jabatan dari tertinggi sampai terendah adalah Penanggung Jawab, Ketua dan Anggota.

Organisasi tersebut sudah beberapa tahun berjalan dan tidak pernah menghadapi konflik apapun. Hal tersebut dikarenakan setiap anggota saling menghormati satu sama lain dan rasa kekeluargaan antara orang yang terlibat didalam organisasi tersebut cukup erat. 



Kesimpulan


Setiap organisasi memiliki bentuk dan struktur/skema nya sendiri-sendiri. Bentuk dan struktur organisasi tersebut dapat ditentukan berdasarkan tujuan dari organisasi maupun jumlah anggota yang dimiliki. Hal yang biasanya selalu terjadi didalam suatu organisasi adalah konflik. Konflik yang terjadi didalam organisasi biasanya bersifat merusak maupun justru malah semakin mempererat hubungan sesama anggota didalam organisasi ataupun memajukan organisasi tersebut. Hal ini dimungkinkan karena konflik yang terjadi biasanya dikarenakan keinginan yang kuat oleh seseorang maupun beberapa orang didalam organisasi untuk terus maju. Oleh karena itu, konflik didalam organisasi tidak selamanya bersifat buruk namun dapat bersifat membangun selama konflik yang terjadi tidak menyimpang dari tujuan organisasi.


Source :


Organisasi Bagian 1

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita akan selalu menjumpai organisasi baik didengar ataupun dilihat oleh mata kita sendiri. Organisasi yang terdapat di sekitar kita, banyak macamnya dan tujuannya pun berbeda-beda. Setiap organisasi, memiliki anggotanya masing-masing. Namun tidak jarang, salah satu anggota organisasi akan menjadi anggota di organisasi lainnya. Organisasi yang sering kita jumpai disekitar kita contohnya seperti organisasi kepemudaan dan lainnya.  

Pengertian organisasi yang terlintas di pikiran setiap orang dapat berbeda-beda. Setiap orang dapat mengartikan organisasi tersebut sendiri-sendiri, namun alangkah baiknya bila arti organisasi itu sendiri dipelajari lebih dalam agar tidak salah dalam mengartikannya.


 Arti Pentingnya Organisasi dan Metode

Pengertian Organisasi adalah Bentuk setiap perserikatan atau wadah perkumpulan manusia (positif) untuk mencapai  tujuan, suatu hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan dicapai bersama.

Istilah organisasi berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang berarti alat, tools. Desain organisasi (organizational design) merupakan proses memilih dan mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk mencapai tujuan yang sudah menjadi kesepakatan pertama.

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


 Pengertian organisasi menurut para ahli.
1.  Stoner
Suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

2.   James D. Mooney
Bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

3.    Chester I. Bernard
Merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

4.   Rosenzweig
 Organisasi dapat dipandang sebagai :
1.   Sistem sosial, yaitu orang-orang dalam kelompok
2.   Integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama
3.   Orang-orang yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama

5.   Matthias Aroef
Suatu organisasi terjadi apabila sekelompok orang bekerja bersama sama untuk mencapai tujuannya

6.   Pfiffner dan Sherwood
Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis.

7. Bakke
Organisasi merupakan  sebuah sistem yang kontinue dari penggunaan, pemindahan aktivitas-aktivitas manusia yang dibebankan dan dikoordinasikan, sehingga membentuk suatu kumpulan tertentu yang terdiri dari manusia, material, kapital, gagasan, dan sumber daya alam ke dalam suatu keseluruhan pemecahan persoalan

8.   Allen
Organisasi adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja, mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang maupun tanggung jawab dan menetapkan hubungan - hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan.

Pengertian Metode adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.


 Ciri-ciri, Unsur dan Teori Organisasi.

Ciri – ciri organisasi

1.  Terdiri dari pada dua orang atau lebih.
2.   Ada kerja sama.
3.   Ada komunikasi antara suatu anggota dengan yang lain.
4.   Ada tujuan yang ingin dicapai.

Unsur Organisasi

1.   Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
 Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.

2.   Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
 Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

3.   Jelas tugas kedudukannya masing-masing
 Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.

4.   Ada tujuan tertentu
 Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut :
1.  Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
1.   Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
2.   Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
3.   Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
4.   Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.

Teori Organisasi

Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional) 
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.a. Teori BirokrasiTeori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.b. Teori AdministrasiTeori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
1.   Pembagian kerja (division of work)
2.   Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
3.   Disiplin (discipline)
4.   Kesatuan perintah (unity of command
5.   Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6.   Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
7.   Balas jasa (remuneration of personnel)
8.   Sentralisasi (centralization)
9.   Rantai scalar (scalar chain)
10.              Aturan (oreder)
11.              Keadilan (equity)
12.              Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
13.              Inisiatif (initiative)
14.              Semangat korps (spirit de corps)


 Macam-macam Organisasi dari Segi Tujuan

Organisasi Niaga
Adalah organisasi yang tujuan utamanya adalah untuk mencari keuntungan. Contoh organisasi niaga adalah:
1.   Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya.

2.   Perseroan Komanditer (CV)‏
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya.

3.   Firma (FA)‏
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.

Organisasi Sosial
Adalah organisasi yang tujuan utamanya adalah meningkatkan rasa sosial dalam diri anggota organisasi tersebut, diutamakan untuk kepentingan bersama yang biasanya dibentuk oleh anggota masyarakat.

Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
1.   Jalur Keagamaan
2.   Jalur Profesi
3.   Jalur Kepemudaan
4.   Jalur Kemahasiswaan
5.   Jalur Kepartaian & Kekaryaan

Organisasi Regional & International
Organisasi Regional
Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.
Contoh organisasi regional:
ASEAN

Organisasi Internasional
Organisasi Internasional adalah organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara di dunia.
Macam-macam organisasi internasional:
1.   UN = United Nation = PBB (1945)
2.   UNICEF = United Nations International Childrens Emergency Fund (1946), namun namanya diganti setelah   thn 1953 menjadi: United Nations Children’s Fund.
3.   UNESCO = the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (16 November 1945).


 Kesimpulan

Dari arti pengertian organisasi dan metode diatas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan suatu alat atau wadah untuk mencapai sebuah tujuan dan untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi maka dibutuhkan suatu metode.


Source :